Budiman Sudjatmiko Ajak Peradah Bangun Ekosistem Pengetahuan Berbasis Teknologi

Budiman Sudjatmiko pada acara Simposium Peradah Indonesia di Balai Diklat BPSDM, Jakarta, Sabtu (11/3/2023)
Budiman Sudjatmiko pada acara Simposium Peradah Indonesia di Balai Diklat BPSDM, Jakarta, Sabtu (11/3/2023)

Gemapos.ID (Jakarta) - Aktivis 98’ dan pendiri Bukit Algoritma Budiman Sudjatmiko menyebut saat iini ukuran sukses bukan dilihat pengetahuan dan isi ilmu di dalam kepala, tapi pada cara berfikirnya.

Hal tersebut disampaikan saat menjadi narasumber pada Simposium Nasional “Pemuda Bersatu, Demokrasi Berdaulat Menuju Indonesia Raya” Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Indonesia di Balai Diklat BPSDM, Jakarta, Sabtu (11/3/2023).

“Diera ilmu pengetahuan, apa yang mebedakan orang dengan orang lainnya?. Ukuran sukses bukan pengetahuannya, bukan isi ilmu di dalam kepalanya, tapi cara berfikirnya,” kata Budiman.

Dia menjelaskan, bahwa cara berfikir merupakan hal yang penting karena merupakan membangun system pengetahuan.

“Yang kita butuhkan bukan hanya cerdas. Itulah kenapa masih penting organisasi Peradah masih penting organisasi KNPI? Karena meskipun bukan organisasi scientific, tapi dengan Peradah, dengan KNPI bisa membangun ekosistem yang menjadi jalur perambatan berfikir scientific,” jelas Budiman.

Dia menceritakan ketika berbicara dengan mahasiswa penerima beasiswa luar negeri yang kebingungan ketika pulang ke Indonesia untuk mendapat pekerjaan yang sesuai, sehingga memilih berkaris di luar dan mendatangkan devisa ke Indonesia.

“Kamu dipitarkan negara bukan untuk mengirim uang, tapi kamu diberi beasiswa oleh negara untuk mengirimkan otak mu. Dengan kamu berfikir secara scientific, kamu bisa menularkan cara berfikirmu ke sopir mu, ke tetanggamu, tukang parkir, ke pedagang-pedagan yang kau temui,” ujarnya.

Untuk itu, menurut Budiman hal ini menjadi tantangan bagi pemuda terutama dalam menghadapi perkembangan teknologi

“Di generasi saya, untuk menguasai isi pengetahuan harus ke universitas. Di era digital, untuk menguasai isi pikiran itu mudah, dengan mengakses lewat gaget, gratis. Itulah tantangan kalian,” tutupnya. (rk)