Jobstreet Gambarkan Pekerja di Asia Tenggara termasuk Indonesia

"Kebanyakan pencari kerja tidak ingin hidup untuk bekerja, tetapi bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup," kata Partner dan Associate Director di BCG Sagar Goel di Jakarta pada Kamis (2/3/2023).
"Kebanyakan pencari kerja tidak ingin hidup untuk bekerja, tetapi bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup," kata Partner dan Associate Director di BCG Sagar Goel di Jakarta pada Kamis (2/3/2023).

Gemapos.ID (Jakarta) - Survei Jobstreet mengungkapkan sebanyak 71% pencari kerja di Asia Tenggara dan Hong Kong menjadikan work life balance yang baik sebagai prioritas dalam memilih pekerjaan.

Dari jumlah ini sebesar 43% adalah pekerja Indonesia dan 42% berpendapat jenjang karier merupakan atribut yang sangat penting dalam memilih pekerjaan.

Survei ini dilakukan Job Street bersama SEEK, Boston Consulting Group (BCG), dan The Network yang dirilis Rabu (1/3/2023). Survei mewawancarai sebanyak 97.324 responden di Indonesia, Hong Kong, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Berdasarkan survei menyebutkan pencari kerja di Indonesia lebih terbuka terhadap tawaran pekerjaan dan hanya sedikit responden memiliki isu terkait deal-breaker. 

Mereka memprioritaskan cuti yang tetap digaji, asuransi dan tunjangan, tugas-tugas kerja yang rumit, dan memperoleh peluang kepemimpinan dibandingkan dengan rata-rata responden dari global.

Sebagian besar pekerja Indonesia menyukai sistem kerja hibrid, tapi 38% pekerja terbuka kembali bekerja di kantor secara full time. Selain itu mereka lebih memilih bekerja dengan jadwal standar lima hari dalam seminggu.

"Kebanyakan pencari kerja tidak ingin hidup untuk bekerja, tetapi bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup," kata Partner dan Associate Director di BCG Sagar Goel di Jakarta pada Kamis (2/3/2023). 

Meskipun gaji tinggi bisa menjadi cara untuk menarik perhatian pencari kerja, tapi uang tidak cukup untuk mempertahankan karyawan secara jangka panjang.

"Budaya yang mendukung work life balance, memungkinkan fleksibilitas, dan menekankan hubungan kerja yang baik sama pentingnya," ujarnya. 

JobStreet menilai pasar tenaga kerja di Indonesia sangat kompetitif melihat 76% responden memperoleh tawaran pekerjaan beberapa kali dalam setahun di berbagai bidang.

Sebanyak 75% orang Indonesia memiliki posisi tawar yang kuat saat mencari pekerjaan. Namun saat mendekati peluang kerja, 43% responden akan menolak peluang kerja yang menarik jika mendapat pengalaman rekrutmen yang buruk. (mau)