Begini Cara Kemenhub Bangun Infrastruktur Transportasi

"Sebagai insan perhubungan, kita harus punya semangat juang untuk membuat sarana dan prasarana transportasi di Indonesia menjadi lebih baik. Harus ada keberanian dan kreativitas di tengah keterbatasan yang ada,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Jakarta pada Rabu (1/3/2023).
"Sebagai insan perhubungan, kita harus punya semangat juang untuk membuat sarana dan prasarana transportasi di Indonesia menjadi lebih baik. Harus ada keberanian dan kreativitas di tengah keterbatasan yang ada,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Jakarta pada Rabu (1/3/2023).

Gemapos.ID (Jakarta) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus menggenjot pendanaan kreatif pembangunan infrastruktur transportasi nasional. 

Langkah ini dilakukan melalui berbagai skema kerja sama dengan berbagai pihak baik di dalam negeri maupun luar negeri.

"Sebagai insan perhubungan, kita harus punya semangat juang untuk membuat sarana dan prasarana transportasi di Indonesia menjadi lebih baik. Harus ada keberanian dan kreativitas di tengah keterbatasan yang ada,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Jakarta pada Rabu (1/3/2023). 

Pendanaan kreatif non APBN melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) terus dilakukan untuk mempercepat pembangunan sarana dan prasarana transportasi.

Pasalnya, ini masih ada selisih yang cukup besar antara kebutuhan investasi infrastruktur transportasi dengan kemampuan pendanaan APBN.

Berdasarkan RPJMN 2020-2024, kebutuhannya mencapai Rp1.288 triliun dan masih ada "gap" dengan sumber pendanaan APBN per tahunnya sekitar 40-65 persen.

Sebanyak 17 proyek KPBU di Kemenhub terdiri atas dua proyek di sektor transportasi udara, empat proyek di sektor transportasi laut, sembilan proyek di sektor transportasi darat dan perkotaan, dan dua proyek di sektor perkeretaapian.

Dari 17 proyek itu terbagi atas pembangunan KA Makassar-Parepare sepanjang 142 kilometer (km) senilai US$67,89 juta, pembangunan Pelabuhan Patimban senilau US$1,09 miliar dan Pelabuhan Anggrek senilai US$71,49 juta. 

Selain itu, pembangunan Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) senilai US$119,22 juta dan pembangunan Bandara Kediri diprakarsai oleh Gudang Garam senilai US$600 juta. 

"Memang yang kami lakukan masih sedikit tetapi ke depan kami akan tingkatkan proyek KPBU sektor transportasi. Kami akan memanfaatkan aset yang dimiliki baik itu terminal, stasiun, bandara, pelabuhan, dan aset lainnya untuk dikerjasamakan dengan para investor agar aset yang dimiliki lebih produktif dan dapat menghasilkan manfaat yang optimal bagi masyarakat," ujar Menhub.

Sejumlah upaya yang dilakukan Kemenhub untuk meningkatkan pelaksanaan proyek KPBU di sektor transportasi,yaitu meningkatkan pemahaman para sumber daya perhubungan (SDM) perhubungan tentang ‘best practice; proyek KPBU.

Kemudian, mengevaluasi secara berkala untuk menentukan skala prioritas pembangunan yang akan dikerjasamakan.

Kemudian, melakukan penyederhanaan dan penyesuaian regulasi internal, mengusulkan simplifikasi proses KPBU, menguatkan struktur simpul KPBU yang ada di Kemenhub, dan lain sebagainya.

Kemenhub mengapresiasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan PII sebagai special mission vehicle (SMV) Kemenkeu yang telah memberikan dukungan penjaminan terhadap tiga proyek KPBU sektor transportasi senilai Rp3,9 triliun. (ant/mau)