Begini Gambaran Konsumen di Asia Pasifik Terkait Pembelian Kendaraan Listrik

"Menurut penelitian ini, konsumen sedang tertarik dengan masa depan otomotif yang lebih ramah lingkungan dengan preferensi yang lebih besar terhadap kendaraan listrik,” kata Vertical Solutions Marketing Lead APAC, Zebra Technologies Tan Aik Jin pada Rabu (1/3/2023).
"Menurut penelitian ini, konsumen sedang tertarik dengan masa depan otomotif yang lebih ramah lingkungan dengan preferensi yang lebih besar terhadap kendaraan listrik,” kata Vertical Solutions Marketing Lead APAC, Zebra Technologies Tan Aik Jin pada Rabu (1/3/2023).

Gemapos.ID (Jakarta) - Zebra Technologies Corporation menyebutkan sebanyak 60% konsumen di Asia Pasifik memilih kendaraan listrik hibrid pada masa depan. Hal ini diketahui dari survei bertajuk ‘Automotive Ecosystem Vision Study’.

Dengan begitu waktu dekat akan terjadi pergeseran dalam preferensi untuk memilih kendaraan listrik hibrid (hybrid electric vehicle/HEV).

"Menurut penelitian ini, konsumen sedang tertarik dengan masa depan otomotif yang lebih ramah lingkungan dengan preferensi yang lebih besar terhadap kendaraan listrik,” kata Vertical Solutions Marketing Lead APAC, Zebra Technologies Tan Aik Jin pada Rabu (1/3/2023). 

Penelitian ini juga mendapati bahwa konsumen dari berbagai generasi mendorong produsen otomotif untuk melakukan akselerasi inovasi teknologi.

Dari delapan dari sepuluh mengatakan keberlanjutan dan ramah lingkungan adalah prioritas utama mereka dalam menentukan pembelian dan penyewaan kendaraan.

Sebanyak 87% dari kaum milenial memprioritaskan aspek keberlanjutan untuk kendaraan mereka, diikuti oleh 78% Gen X dan 76% generasi Baby Boomer. 

Di wilayah Asia Pasifik, 85% konsumen sejalan dengan prioritas ini, yakni 92% milenial, 83 persen Gen X, dan 72% generasi Baby Boomer memprioritaskan keberlanjutan.

Konsumen juga semakin mendorong penekanan pada personalisasi, yakni kemampuan untuk melakukan kustomisasi kendaraan sesuai keinginan mereka.

Hampir empat dari lima konsumen mengatakan opsi personalisasi adalah faktor yang menentukan pengambilan keputusan pembelian kendaraan, dan delapan dari sepuluh manajer armada memiliki persyaratan yang sama untuk keberlanjutan dan personalisasi.

Sebanyak 86% memprioritaskan opsi personalisasi saat memutuskan untuk melakukan pembelian, dan 92% dari manajer armada memiliki persyaratan yang sama.

Kemudian, sebanyak 77% di Asia Pasifik) mengakui konsumen berharap lebih banyak opsi kendaraan yang bisa dipersonalisasikan saat ini.

Selanjutnya, sekitar 7 dari 10 mengatakan sulit untuk mengejar peningkatan permintaan kustomisasi ini.

Hasilnya, tiga dari empat produsen otomotif di dunia mengatakan membangun kemitraan dengan perusahaan teknologi untuk produksi generasi selanjutnya adalah prioritas utama. Jumlah ini lebih rendah di Asia Pasifik, masing-masing 72 persen dan 64 persen.

"Ini menjadi sinyal yang kuat bagi para pengambil keputusan di dunia otomotif, bahwa mereka harus berinvestasi secara proaktif pada teknologi yang tepat, sehingga bisa memformulasikan infrastruktur manufaktur yang lebih kuat, yang bisa melayani tuntutan konsumen yang semakin besar ini dengan lebih baik," ujarnya. 

Survei tersebut juga mengungkapkan transparansi data dan informasi sangat penting bagi konsumen dan manajer armada, dan mereka menginginkan lebih banyak visibilitas dalam ekosistem otomotif.

Survei ini dilakukan dari Agustus hingga September 2022, diikuti oleh 1.336 responden di dunia, yang meliputi para pengambil keputusan, manajer armada dan konsumen. 

Di Asia Pasifik, 350 responden yang disurvei berasal dari India, Greater China, Jepang, dan Korea Selatan.