Kejuaraan Dunia F1H2O Powerboat Jadi Ikon Baru Pariwisata Danau Toba

F1 H2O Danau Toba (ist)
F1 H2O Danau Toba (ist)

Gemapos.ID (Jakarta) - Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1 atau F1 H2O bakal menjadi ikon baru pariwisata Danau Toba. Sedikitnya 25.000 orang berpotensi datang langsung dan lebih kurang 180 juta lainnya akan menontonnya melalui siaran langsung. F1 H2O menjadi olahraga pariwisata unggulan untuk menarik wisatawan ke Danau Toba.

”Saya kira tidak pernah terbayangkan Danau Toba ini akan ditonton langsung oleh 180 juta orang. Presiden (Joko Wododo) juga akan datang langsung pada Minggu (26/2/2023). Ini akan mendorong Danau Toba menjadi destinasi terbaik,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Jumat (24/2/2023).

Kejuaraan F1 H2O dibuka pada Jumat dengan extra free practice (sesi latihan) untuk 20 pebalap dari 10 negara. Lomba akan dilanjutkan dengan babak kualifikasi pada Sabtu dan babak Kopiko Power Boat Lake Toba pada Minggu.

Luhut mengatakan, para pebalap dan tim ofisial sangat senang bisa mengikuti lomba di danau vulkanik terbesar di dunia itu. Mereka mendapatkan pengalaman berbeda dengan menjajal lintasan di danau yang berada di atas kawah gunung api raksasa (super volcano) dengan panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer itu.

”Semua orang sangat senang menjadi bagian dari lomba ini,” ujar Luhut.

Luhut menambahkan, Danau Toba menjadi satu dari lima destinasi superprioritas nasional. Setiap destinasi itu, kata Luhut, harus mempunyai satu ajang olahraga internasional untuk menarik pengunjung lebih banyak. F1 H2O diyakini bisa mempromosikan Danau Toba dan mendatangkan wisatawan dari berbagai penjuru dunia.

Luhut menyebut, promosi juga bisa menarik investor untuk pembangunan Danau Toba, baik investor asing maupun lokal. Union Internationale Motonautique (UIM) sebagai pemegang lisensi penyelenggaraan F1 H2O juga sangat senang bisa melaksanakan acaranya di Danau Toba.

Indonesia melalui PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) sudah meneken kontrak penyelenggaraan selama lima tahun. Luhut menyebut, ia meminta kepada UIM agar penyelenggaraan itu bisa dilaksanakan hingga 20 tahun dan UIM sangat tertarik.

”Yang paling utama dari penyelenggaraan F1 H2O adalah efek berganda terhadap ekonomi masyarakat di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, dan Indonesia,” katanya.