Berikut Harapan Kemenkes Terhadap Dana CSR Astra Zeneca

"Saya minta dana grant itu disalurkan sifatnya lebih ke promotif preventif jadi edukasi masyarakat," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Jakarta pada Senin (20/2/2023)
"Saya minta dana grant itu disalurkan sifatnya lebih ke promotif preventif jadi edukasi masyarakat," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Jakarta pada Senin (20/2/2023)

Gemapos.ID (Jakarta) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta perusahaan biofarmasi multinasional seperti AstraZeneca dapat menyalurkan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) ke arah yang bersifat promotif preventif agar dapat menjadi edukasi kesehatan bagi masyarakat.

"Saya minta dana grant itu disalurkan sifatnya lebih ke promotif preventif jadi edukasi masyarakat," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Jakarta pada Senin (20/2/2023)

Kerja sama Indonesia dengan AstraZeneca sudah terjalin daulu yang diharapkan dengan perpanjangan ini AstraZeneca dapat membawa teknologinya ke Indonesia untuk mengembangkan vaksinasi pada penyakit-penyakit tidak menular.

"Saya bilang ke AstraZeneca kalau bisa kita ingin semua vaksin itu dikembangkan di Indonesia, AstraZeneca salah satu perusahaan vaksin besar juga, jadi kita minta teknologinya dibawa ke sini," ujarnya. 

Saat ini situasi penyakit tidak menular di Indonesia sudah bergeser dari Covid-19, dan kembali kepada penyakit tidak menular yang sudah lama ada seperti TBC, HIV, malaria serta beberapa penyakit yang baru bermunculan.

Penyakit tersebut kembali merebak karena vaksinasi yang tertunda, sehingga AstraZeneca dapat membantu pengembangan industri vaksinasi di Indonesia.

Menyinggung kabar penambahan kasus gagal ginjal akut di Jawa Barat dan Maluku, ucap Budi Gunadi Sadikin, masih menunggu data pemeriksaan darah pasien di laboratorium terkait kontaminasi Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).

Kemenkes juga bekerja sama dengan tenaga kesehatan dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta untuk mendeteksi apakah terdapat kontaminasi yang menyebabkan gagal ginjal akut.

"Indikasi sementara sepertinya infeksi, karena kalau gagal ginjal itu dikasih obat-obatan anti infeksi biasanya dia tidak bereaksi, ini dikasih obat-obatan anti infeksi langsung turun. Jadi kemungkinan teman-teman di RSCM itu masih lihat ini sepertinya bukan gagal ginjal akut," ujarnya.