Dishub DKI Manfaatkan Teknologi AI Agar Lalu Lintas Lancar

Sejumlah kendaraan melakukan putar balik di salah satu ruas jalan di Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu
Sejumlah kendaraan melakukan putar balik di salah satu ruas jalan di Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu

Gemapos.ID (Jakarta) - Dinas Perhubungan DKI Jakarta memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk memantau lampu lalu lintas (traffic light) agar lalu lintas lebih lancar di sejumlah ruas jalan di Ibu Kota.

“Ini akan kami terapkan untuk optimalisasi lampu lalu lintas,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta, Selasa.

Saat ini, uji coba sedang dilaksanakan ruas jalan yang menghubungkan wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Timur yakni Jalan Imam Bonjol, Jalan Diponegoro, Jalan Proklamasi, Jalan Pramuka, dan Jalan Pemuda.

Nantinya, Dinas Perhubungan DKI akan memperluas cakupan ruas jalan apabila uji coba di koridor itu berhasil.

“Jika ada perbaikan kinerja lalu lintas, ini akan kami perluas wilayahnya,” imbuh Syafrin.

Sebelumnya, sejak akhir tahun 2022, DKI Jakarta menggandeng perusahaan multinasional terkait mesin pencarian, Google, untuk menganalisis pergerakan lalu lintas menggunakan kecerdasan buatan.

Perusahaan itu, kata Syafrin, memiliki basis data yang besar sehingga diharapkan berkontribusi menekan tingkat kemacetan di Jakarta.

Dinas Perhubungan DKI menggunakan sejumlah cara untuk menekan kemacetan lalu lintas di antaranya ganjil genap, rencana penutupan 27 titik putar balik di Jakarta pada Juni 2023 hingga wacana pemberlakuan jalan berbayar elektronik (ERP).

Sebelumnya, Polda Metro Jaya menyebutkan pada kuartal pertama 2022 tingkat kemacetan di Jakarta mencapai sekitar 48 persen.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Latif Usman memperkirakan indeks kemacetan di Jakarta saat ini diperkirakan sudah mencapai di atas 50 persen seiring terkendalinya pandemi COVID-19 dan dicabutnya pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Adapun jumlah kendaraan yang lalu lalang di DKI Jakarta, lanjut dia, diperkirakan mencapai sekitar 22 juta unit per hari.

“Pada 2019 indeks kemacetan di Jakarta 53 persen. Kalau sudah 50 persen itu sudah mengkhawatirkan,” katanya saat rapat kerja dengan Komisi B DPRD DKI, Selasa (24/1).(pa)