3 Bandar Narkoba yang Bikin Polisi Dikepung Warga Ternyata Jaringan Antar-provinsi

Polisi dikepung warga saat penggrebekan bandar narkoba (ist)
Polisi dikepung warga saat penggrebekan bandar narkoba (ist)

Gemapos.ID (Jakarta) - Tiga bandar narkoba yang membuat anggota Satnarkoba Polres Lampung Tengah dikepung warga diketahui jaringan antarprovinsi. Penangkapan ketiga bandar narkoba ini berlangsung menegangkan pada Jumat (10/2/2023) malam.

Anggota kepolisian dikepung dan dilempari batu oleh massa.

Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya mengatakan, ketiga bandar narkoba itu adalah target operasi (TO) utama yang sudah diincar oleh pihaknya. Ketiganya adalah HI alias Ayi (31), RP alias Pur (29) dan AR alias Iyus (24).

"Diduga ketiga pelaku ini adalah jaringan antar-provinsi dari Riau," kata Doffie dalam keterangan tertulis, Senin (13/2/2023).

Berdasarkan penyelidikan polisi, HI adalah bandar utama di Kampung (Kelurahan) Buyut Ilir yang memerintahkan AR dan RP mengambil sabu-sabu di Pekan Baru.

"Keduanya (AR dan RP) bertransaksi selama satu minggu untuk memperoleh barang haram seberat 1,04 kg itu," kata Doffie.

Aktivitas ketiga pelaku ini sudah dipantau oleh Satnarkoba Polres Lampung Tengah dengan berusaha mencegat AR dan RP di exit toll Gunung Batin, Kecamatan Terusan Nunyai.

"Sempat dicegat di Gerbang Tol (GT) Gunung Batin saat AR dan RP baru kembali dari Pekan Baru, tapi berhasil lolos," kata Doffie. Kedua pelaku lalu melarikan kendaraan mereka ke arah rumah HI di Kampung Buyut Ilir.

Di lokasi ini ketiga pelaku berhasil ditangkap beserta barang bukti berupa 1,04 kilogram sabu-sabu. Namun, ketika hendak dibawa ke Mapolres Lampung Tengah, rombongan polisi diadang massa dan dipaksa melepaskan ketiga pelaku tersebut.

Diberitakan sebelumnya, kerusuhan yang terjadi saat anggota Satnarkoba Polres Lampung Tengah menangkap tiga bandar narkoba diduga terjadi akibat provokasi. Imbas provokasi itu, anggota kepolisian dikepung massa hingga perusakan kendaraan operasional polisi.

Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya mengatakan setidaknya ada empat mobil operasional polisi yang rusak akibat dilempari massa dengan batu.

"Satu mobil digulingkan massa, beruntung tidak ada korban jiwa baik itu dari pihak anggota maupun massa," kata Doffie saat dihubungi, Sabtu (11/2/2023) malam. Doffie menerangkan peristiwa itu terjadi di Kelurahan Buyut Ilir pada Jumat (10/2/2023) malam kemarin.