PGE Sebut Target Kinerja Perusahaan Sampai 2027

"Kunci untuk mendukung pertumbuhan pendapatan perseroan adalah peningkatan dan pertumbuhan kapasitas terpasangnya," kata Direktur Keuangan PT PGE Tbk, Nelwin Aldriansyah di Jakarta pada Minggu (12/2/2023).
"Kunci untuk mendukung pertumbuhan pendapatan perseroan adalah peningkatan dan pertumbuhan kapasitas terpasangnya," kata Direktur Keuangan PT PGE Tbk, Nelwin Aldriansyah di Jakarta pada Minggu (12/2/2023).

Gemapos.ID (Jakarta) - Pertamina Geothermal Energy (PGE) mengalokasikan investasi sebesar US$1,6 miliar hingga 2027.

Langkah ini untuk meningkatkan basis kapasitas terpasang energi panas bumi dari 672 megawatt (MW) menjadi 1.272 MW pada 2027. 

"Kunci untuk mendukung pertumbuhan pendapatan perseroan adalah peningkatan dan pertumbuhan kapasitas terpasangnya," kata Direktur Keuangan PT PGE Tbk, Nelwin Aldriansyah di Jakarta pada Minggu (12/2/2023).

Dari penyiapan investasi sebesar US$1,6 miliar sampai 2027 dialokasikan pada 2023 sebesar US$250 juta pada 2022 dan pada 2024 sebesar US$350 juta. 

"Makanya kami menyisir berbagai alternatif pendanaan seperti pelepasan saham perdana atau IPO (initial public offering) ini. Dalam waktu dekat, kami juga akan menerbitkan 'green bond' dan alternatif pembiayaan lainnya," ucap Nelwin Aldriansyah.

PGE juga sedang melaksanakan IPO dengan melepas sebanyak-banyaknya 25% saham ke publik dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Sebanyak 10.350.000.000 (10,35 miliar) saham biasa akan dilepas dengan harga pelaksanaan penawaran perdana dengan kisaran Rp820-Rp945.

Dari hal ini ditargetkan perolehan dana sebanyak-banyaknya Rp9,78 triliun. Hasil IPO akan digunakan oleh perseroan untuk berbagai hal seperti belanja modal (capital expenditure/capex).

PGE juga mengalokasikan sebanyak-banyaknya 1,50% atau 630.398.000 (630,39 juta) saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum untuk program opsi pembelian saham kepada manajemen dan karyawan.

Kebijakan itu sesuai dengan keputusan pemegang saham secara sirkuler pada 27 Januari 2022.

Periode penawaran umum perdana saham PGE dijadwalkan berlangsung pada 20 Februari 2023 hingga 22 Februari 2023. 

Listing (pencatatan) perdana di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) akan berlangsung pada 24 Februari 2023.

PGE menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, dan PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. 

Selain itu juga menunjuk CLSA, Credit Suisse, dan HSBC sebagai international selling agents.

Sebelumnya, PGE mencatat laba perseroan mencapai US$287 juta hingga akhir kuartal III/2022 atau tumbuh 3,9% per tahun. 

Pertumbuhan pendapatan itu melanjutkan tren positif kinerja top line perseroan selama tiga tahun terakhir atau pada rentang 2019-2021.

Pendapatan PGE sebesar US$328 juta pada 2019, sebanyak US$354 juta pada 2020, dan US$369 jut pada 2021.

PGE membukukan kenaikan laba bersih signifikan 67,8% secara tahunan menjadi US$111 juta pada September 2022. 

Kemudian, net profit margin (NPM) juga naik dari 24% pada kuartal III/2021 menjadi 38,8% per akhir kuartal III/2022.

Pencapaian itu juga didukung kesepakatan kontrak jangka panjang atau rata-rata di atas 20 tahun dengan PT PLN (Persero) sebagai offtaker tunggal. (mau)