Buntut Tragedi Kanjuruhan, Supporter Rusak Kantor Arema FC

Kantor Arema FC usai dihancurkan supporter(ist)
Kantor Arema FC usai dihancurkan supporter(ist)

Gemapos.ID (Jakarta) - Insiden terjadi di kantor manajemen Arema FC Jalan Mayjend Pandjaitan 42, Kota Malang, Minggu (29/1/2023) siang WIB. Puluhan suporter yang mengatasnamakan Arek Malang berujung ricuh.

Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi (PT AABBI), Tatang Dwi Arifianto menilai perusakan yang terjadi di kantor Arema FC sangat disesalkan. Terlebih ini terjadi pada saat semuanya tengah berproses untuk menjadi lebih baik.

Menurut dia, Kantor Arema FC selama ini digunakan sebagai tempat untuk menjalankan operasional. Bahkan, dijadikan sebagai tempat untuk melakukan koordinasi dengan banyak pihak.

Dengan adanya peristiwa ini, Tatang menegaskan, Manajemen selalu terbuka untuk berdialog dengan Aremania. Kantor selalu membuka diri, bahkan siap menerima keluh kesah Aremania. 

Kaca di official store Arema FC yang ada di samping kantor manajemen hancur. Kerusakan terjadi akibat adanya pelemparan batu dan benda-benda keras oleh peserta aksi.

Aksi Aremania ini terjadi lantaran mereka tidak puas dengan Arema FC dan manajemennya. Mereka ingin tim berjuluk Singo Edan ini mundur dari kompetisi pasca Tragedi Kanjuruhan.

Tuntutan tersebut dianggap sebagai solusi dan bentuk simpati terhadap 135 korban jiwa dari tragedi pada 1 Oktober 2022.

Selain kaca yang hancur, ada juga korban luka yang dilarikan ke rumah sakit.

Baik dari Arek Malang maupun petugas keamanan kantor Arema FC. Karena ada gesekan antara mereka. Manajemen Arema menyesali insiden ini.

Menyikapi terjadinya perusakan tersebut, Arema FC menyerahkan sepenuhnya pengusutan kepada pihak kepolisian. Setelah kejadian, polisi sudah melakukan pemeriksaan dengan mengelingi tempat kejadian perkara dengan police line.

“Bagi oknum pelaku yang melakukan pengrusakan dan anarkisme, agar tidak timbul fitnah untuk bisa diungkap. Anarkisme dan pengrusakan bukan karakternya Arema,” tegas Tatang.

Manajemen Arema berpesan bahwa aspirasi seharusnya dilakukan dengan musyawarah untuk mencapai mufakat. “Mari kepada semua pihak, hal-hal terkait Arema kita tempuh bersama melalui jalur musyawarah, berdialog untuk mencapai mufakat,” tegasnya.