Berikut Potensi Agrowisata di Pintu Gerbang IKN Nusantara

"Program prioritas lainnya peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM), pengendalian inflasi, peningkatan infrastruktur, penurunan angka kemiskinan dan stunting," kata Kepala Bappedalitbang Kabupaten Tabalong Muhammad Noor Rifani di Tabalong pada Jumat (27/1/2023).
"Program prioritas lainnya peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM), pengendalian inflasi, peningkatan infrastruktur, penurunan angka kemiskinan dan stunting," kata Kepala Bappedalitbang Kabupaten Tabalong Muhammad Noor Rifani di Tabalong pada Jumat (27/1/2023).

Gemapos.ID (Jakarta) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel) memprioritaskan pengembangan sektor agrowisata dalam rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) 2024 sesuai hasil forum konsultasi publik.

"Program prioritas lainnya peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM), pengendalian inflasi, peningkatan infrastruktur, penurunan angka kemiskinan dan stunting," kata Kepala Bappedalitbang Kabupaten Tabalong Muhammad Noor Rifani di Tabalong pada Jumat (27/1/2023).

Para kepala desa diminta mendukung pengembangan kawasan agrowisata dengan menginventarisasi potensi di wilayahnya masing-masing. 

Pasalnya, potensi sektor agrowisata di Bumi Saraba Kawa ini tinggi lantaran posisi strategis Kabupaten Tabalong yang menjadi pintu gerbang Provinsi Kalimantan Selatan menuju ibu kota negara (IKN).

Sejumlah kepala desa sepakat lantaran ini akan berkontribusi positif bagi peningkatan perekonomian masyarakat desa seperti Kepala Desa Uwie, Kecamatan Muara Uya, Mulyadi. 

"Saat ini kami melakukan pengembangan durian unggulan lokal untuk mewujudkan Desa Uwie sebagai kawasan agrowisata," kata Mulyadi.

Pengembangan durian unggulan seperti Kamundai Kuning, Kamundai Merah, Likol Burum , Layung Burum, Likol Kuning dan Likol Santuun oleh Kelompok Tani Subur Makmur Desa Uwie menggunakan dana desa.

Dengan dana desa Kelompok Tani Subur Makmur juga mengelola usaha peternakan kambing dan sapi melalui sistem bagi hasil.

"Selain menanam durian unggulan lokal kita juga mengembangkan pisang kepok dan jagung dengan pola diversifikasi," ucapnya. 

Untuk pengembangan durian unggulan lokal digunakan dana desa Rp20 juta dan bantuan dari APBD Provinsi Kalsel.

Program pengembangan kawasan agrowisata ini telah tertuang dalam Peraturan Bupati Kabupaten Tabalong Nomor 73 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Kawasan Perdesaan Agrowisata Hortikultura Di Kabupaten Tabalong Tahun 2021-2025. (ant/mau)