Ini Buah dari Hasil Transformasi Digital BRI Sejak 2015

“Kami di BRI memang melihat transformasi digital sebagai suatu hal yang akan membawa kami, melontarkan kami, untuk bisa lebih men-support bisnis, satu. Yang kedua, men-support utamanya juga untuk nasabah kami,” kata Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha pada Senin (23/1/2023).
“Kami di BRI memang melihat transformasi digital sebagai suatu hal yang akan membawa kami, melontarkan kami, untuk bisa lebih men-support bisnis, satu. Yang kedua, men-support utamanya juga untuk nasabah kami,” kata Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha pada Senin (23/1/2023).

Gemapos.ID (Jakarta) - Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah melakukan transformasi digital sejak 2015 melalui dua pendekatan utama. Kebijakan ini dapat mendukung bisnisnya semakin prima dan modern bagi nasabah.

“Kami di BRI memang melihat transformasi digital sebagai suatu hal yang akan membawa kami, melontarkan kami, untuk bisa lebih men-support bisnis, satu. Yang kedua, men-support utamanya juga untuk nasabah kami,” kata Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha pada Senin (23/1/2023). 

Dua pendekatan utama yang dilakukan BRI adalah pertama adalah hybrid approach yang memadukan layanan digital dan konvensional. Langkah ini dilakukan melalui transformasi terhadap proses-proses bisnis eksisting dan membawanya lebih digital. 

Dengan demikian BRI mampu memperbaiki banyak proses, mempercepat personal bisnis, meningkatkan efisiensi, dan produktivitas.

Kedua, business digital approach dengan menargetkan perusahaan mencari new sources of growth hingga new business revenue. Jadi, para pekerja (Insan BRILian) bisa mencari sumber pertumbuhan bisnis baru yang bisa tidak lazim bagi perusahaan tersebut. 

“Tahun 2021 lalu, kami coba reframe lagi niatan kami yang termaktub dalam sebuah dokumen yang kami sebut dokumen transformasi kami BRIVolution. Dan tahun lalu kami perbaharuhi dan kami segarkan dengan beberapa update yang kami sebut dengan BRIvolution 2.0,” ucapnya. 

Pendekatan digitalisasi BRI berhasil dengan dua produk utama bagi eksternal (nasabah) dan internal bagi tenaga pemasar. Flagship produk digital BRI seperti layanan utama untuk digital banking yaitu BRImo.

BRImo merupakan produk untuk melayani nasabah-nasabah yang lebih digital literate dengan nilai transaksi sudah mencapai sekitar Rp2.669 triliun hingga akhir Desember 2022.

Selain itu BRIspot sebagai aplikasi yang di kalangan industri perbankan disebut dengan loan origination system. Hal ini sebagai alat bantu secara internal untuk bisa memproses permintaan-permintaan nasabah dalam mengajukan pinjaman dan kredit.

“Dalam satu hari itu, kawan-kawan kami di unit-unit kerja operasional bisa men-disbursed dari nasabah mikro sekitar Rp1 triliun,” ucapnya. 

Dulu BRIspot memproses kredit itu rata-rata hingga dua minggu, sekarang ini dapat dipercepat menjadi dua hari saja. 

“Bahkan pada banyak kasus dua jam selesai bila dokumennya lengkap,” tuturnya. (adm)