Kalbar Tangani 224 Kasus Kebakaran Hutan pada 2019-2022

Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, bersama Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pol. Suryanbodo Asmoro menghadiri Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2023 di Data Analytics Room Kantor Gubernur Kalimantan Barat. (ant)
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, bersama Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pol. Suryanbodo Asmoro menghadiri Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2023 di Data Analytics Room Kantor Gubernur Kalimantan Barat. (ant)

Gemapos.ID (Jakarta) - Kapolda Kalimantan Barat, Irjen Pol Suryanbodo Asmoro mengatakan pihaknya menangani 224 laporan pada proses penegakan hukum kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalbar dari tahun 2019 hingga 2022.

"Dari penanganan kasus tersebut, beberapa poin usaha prepentif yang telah dilakukan dalam penanggulangan Karhutla," kata Suryanbodo Asmoro di Pontianak, Sabtu (21/1/2023).

Dia menjelaskan, salah satu upaya yaitu melalui penegakan hukum yang dilakukan dari tahun 2019-2022.

"Kami menerima 224 laporan dengan jumlah tersangka sebanyak 226 orang dan penyelesaian perkara sebanyak 209. Kemudian, upaya lain yakni adanya MoU atau kerja sama untuk Gakkumdu antara Kapolda Kalbar dengan Kajati Kalbar," tuturnya.

Suryanbodo Asmoro mengatakan percepatan kemajuan dan kemandirian desa dengan program Desa Mandiri diharapkan dapat meningkatkan kesadaran hukum masyarakat dan meningkatkan perekonomian nya, sehingga tidak melakukan pembakaran lahan.


Dia menambahkan pada Rapat Koordinasi Khusus Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2023 yang dilaksanakan oleh Kementerian LHK dan dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM (Menko Polhukam) Mahfud MD, secara hibryd, pada Jumat (20/1), memberikan apresiasi kepada seluruh Kementerian/Lembaga (K/L) maupun Pemerintah Daerah (Pemda) dalam penanggulangan Karhutla di berbagai daerah pada tahun 2022, sehingga terjadi penurunan sebesar 42,9 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Pada kesempatan tersebut, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) juga memprediksi musim kemarau di tahun 2023 akan lebih kering jika dibandingkan dengan tahun 2022, sehingga memungkinkan terjadi El Nino yang bisa meningkatkan Karhutla seperti yang terjadi di tahun 2019.

Berdasarkan data tersebut, Menko Polhukam meminta seluruh daerah untuk siap siaga dan meningkatkan usahanya untuk melakukan penanggulangan Karhutla.

"Selanjutnya, saya meminta jajaran TNI-Polri, Pemda, para pemangku kepentingan dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan serta saling bahu-membahu dalam upaya penanggulangan Karhutla," tuturnya. (pu)