RK Masuk Golkar Rubah Konstelasi Pilpres? Begini Kata Pengamat

Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (18/1/2023). (ant)
Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (18/1/2023). (ant)

Gemapos.ID (Jakarta) - Analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago menilai bergabung nya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan Partai Golkar membuka peluang kemungkinan perubahan konstelasi Pilpres 2024.

"Banyak kemungkinan yang bakal mengubah konstelasi Pilpres 2024, terutama dengan bergabung nya Kang Emil ke Partai Golkar," kata Arifki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (20/1/2023).

Menurut dia, hal tersebut lantaran Partai Golkar ibarat partai yang tidak memiliki pemilik jika menoleh pada Pilpres 2014 dan 2019, di mana Partai Golkar gagal mencalonkan kader nya sebagai capres ataupun cawapres meski berada di posisi kedua kursi parlemen.

Ia juga menilai bergabung nya Ridwan Kamil ke Partai Golkar membawa partai tersebut memiliki segmen baru dalam memperlebar pemilihnya, khususnya pada segmen pemilih pemula dan muda yang masuk dalam kategori generasi milenial dan generasi Z.

Selain itu, lanjut dia, Partai Golkar memiliki alternatif capres atau cawapres lain apabila Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto gagal maju pada Pilpres 2024. Terlebih, Provinsi Jawa Barat merupakan basis suara kunci di Pilpres 2024 yang akan menguntungkan bagi Partai Golkar ataupun capres yang diusungnya.

"Nilai jual Kang Emil itu tentu sebagai Gubernur Jawa Barat yang basis suaranya sangat menjanjikan sebagai capres atau cawapres. Ya, itu tergantung Golkar lagi mau atau tidak usung Kang Emil," ujarnya.


Di sisi lain, ujarnya lagi, PAN dan PPP yang merupakan partai politik anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) juga telah dilirik oleh figur lain. "Misalnya, PAN yang sudah memulai kedekatan dengan Erick Tohir dan PPP yang sedang menunggu bergabung nya Sandiaga Uno sebagai kader partai," ucapnya.

Sehingga, ia menilai lamanya deklarasi capres dan cawapres yang diusung KIB membawa publik berasumsi bahwa KIB identik dengan figur-figur baru yang populer.

"KIB harus segera deklarasi capres yang berasal dari Ketua Umum. Jika masih terlalu lama memberikan kepastian itu terhadap publik. Wajar saja kan publik menilai KIB bakal menjadi kendaraan untuk Kang Emil, Erick Thohir, Sandiaga Uno, bahkan seorang Ganjar Pranowo," tuturnya.

Sebelumnya, Rabu (18/1), Ridwan Kamil mengumumkan bahwa dirinya resmi bergabung sebagai kader Partai Golkar dengan posisi sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih dan co-chair Bappilu Partai Golkar.

"Saya sebenarnya tidak meminta, terserah Pak Airlangga. Tapi Pak Airlangga berbaik hati menempatkan saya di posisi Wakil Ketua Umum di (bidang) Penggalangan Pemilih dan co-chair Bappilu, Badan Pemenangan Pemilu," kata Ridwan Kamil di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta. (rk)