Ini Daya Ungkit Infrastrukur Bagi Ekonomi Nasional

"Tiada hari tanpa pembangunan infrastruktur," kata Pengamat Infrastruktur Yayat Supriyatna di Jakarta pada Jumat (20/1/2023
"Tiada hari tanpa pembangunan infrastruktur," kata Pengamat Infrastruktur Yayat Supriyatna di Jakarta pada Jumat (20/1/2023

Gemapos.ID (Jakarta) - Pakar infrastruktur dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna optimistis prospek sektor infrastruktur tetap stabil pada tahun ini.

Pasalnya, pembangunan infrastruktur harus berjalan selama terjadi dinamika perekonomian.

"Tiada hari tanpa pembangunan infrastruktur," katanya di Jakarta pada Jumat (20/1/2023).

Pembangunan infrastruktur di Indonesia merupakan kebutuhan yang sangat mendesak.

Tahun ini tampak pemerintah mengejar target untuk pembangunan jalan tol lantaran subsektor infrastruktur tersebut menjadi prioritas.

Kemudian, pembangunan infrastruktur perkeretaapian menjadi hal-hal yang penting untuk dilaksanakan.

Pembangunan jaringan infrastruktur layanan perkotaan juga menjadi prioritas.

"Bagaimanapun pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia tidak mengalami penurunan, terlebih lagi pemerintah di tahun ini juga berfokus pada pembangunan infrastruktur dasar di IKN," ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Direktur (Presdir) PT Waskita Beton Precast Tbk Poerbayu Ratsunu optimistis pihaknya memiliki potensi katalis positif hingga tahun 2023.

Hal ini didukung kenaikan anggaran infrastruktur pada APBN 2023 yang meningkat 7,57 persen menjadi Rp125,18 triliun.

"Selain itu adanya proyek infrastruktur baik dari Waskita Grup maupun eksternal termasuk adanya proyek IKN, menjadi potensi yang besar untuk industri manufaktur precast," kata FX Poerbayu Ratsunu.

Pada  2023 Waskita Beton Precast menargetkan pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 20% lebih dibandingkan capaian 2022.

Nilai kontrak baru diharapkan tumbuh 50lebih dari 50%, sehingga total kontrak dikelola bertumbuh sekitar 4% sampai 5%.

Target perolehan nilai kontrak baru ini mayoritas berasal dari proyek non Waskita Grup sebesar 60 lebih dari 60% dan sisanya berasal dari internal Waskita Grup. 

Selain itu diharapkan saham Waskita Beton Precast dapat segera diperdagangkan kembali pada semester I tahun 2023.

Waskita Beton Precast siap menjalankan rencana strategis pada.2023 yakni melakukan peningkatan pangsa pasar non Waskita Group.

Waskita Beton Precast akan aktif memperbesar pangsa pasar dari proyek Pemerintah pusat dan daerah, proyek BUMN, dan proyek swasta (termasuk ritel).

Kemudian, memaksimalkan utilisasi kapasitas produksi dengan mendorong peningkatan produktifitas seluruh unit produksi (plant dan batching plant).

Pada tahun ini, pendapatan usaha Waskita Beton Precas ditargetkan tumbuh setidaknya 20 persen dibandingkan capaian 2022.

Selain itu meningkatkan profitabilitas dan efisiensi beban usaha dengan Waskita Beton Precast terus menggalakkan program efisiensi beban overhead, dengan target efisiensi hingga 8%-10% pada tahun 2023.

Aksi korporasi implementasi perjanjian restrukturisasi (homologasi) Waskita Beton Precast fokus pelaksanaan perjanjian restrukturisasi yang telah disepakati dengan seluruh kreditur melalui skema homologasi.

Seluruh aksi korporasi konversi utang menjadi ekuitas dan penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK) ditargetkan selesai pada Semester I / 2023. 

Selain itu penguatan tata Kelola dan manajemen risiko sesuai dengan misi perusahaan.

Waskita Beton Precast terus memperkuat penerapan tata Kelola perusahaan yang baik (GCG) dan implementasi manajemen risiko dalam setiap pengambilan keputusan dan aktifitas bisnis.

Waskita Beton Precast fokus pada peningkatan produktifitas di seluruh lini bisnis melalui pengerjaan proyek-proyek infrastruktur strategis.

Hal ini dibarengi dengan program peningkatan efisiensi beban usaha. 

Tidak ketinggalan sejalan dengan misi dari transformasi Waskita Beton Precast untuk menciptakan healthy profit yang berkelanjutan.

Waskita Beton Precast juga memaksimalkan penetrasi dan perluasan pangsa pasar eksternal. 

"Perusahaan ini berkomitmen untuk memperkuat implementasi GCG dan manajemen risiko dalam setiap aktifitas bisnis," kata FX Poerbayu Ratsunu. (ant/moc)