Respon BPKM Terkait Investasi Siemens Energy di Indonesia

"Kita memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti angin, matahari, dan air, serta luas area yang cukup besar yang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin," kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Jakarta pada Kamis (19/1/2023).
"Kita memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti angin, matahari, dan air, serta luas area yang cukup besar yang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin," kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Jakarta pada Kamis (19/1/2023).

Gemapos.ID (Jakarta) - Kementerian Investasi sekaligus Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan menjaga investasi Siemens Energy di Indonesia.

Pasalnya, ini merupakan kebijakan pemerintah untuk melakukan transisi energi fosil ke energi hijau seiring kebutuhan nasional dan internasional.

"Kita memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti angin, matahari, dan air, serta luas area yang cukup besar yang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin," kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Jakarta pada Kamis (19/1/2023)

Siemens Energy Global Gmbh Co.KG telah melakukan penandatanganan MoU dengan PT Multi Fabrindo Gemilang (Multifab) untuk kerja sama investasi di bidang transisi energi.

Hal ini dilakukan di sela kegiatan G20 di Bali pada 10 November 2022 lalu.

Nilai investasi Siemens Energy diperkirakan mencapai €70-100 juta atau setara dengan Rp1 triliun sampai Rp2 triliun.

Kementerian Investasi dan Kepala BKPM juga menawarkan peluang investasi untuk industri peralatan panel surya kepada Siemens Energy.

Indonesia memiliki bahan baku yang melimpah dengan harga kompetitif. Jadi, ini dapat dipasarkan dalam negeri dan luar negeri.

CEO Siemens Energy Dr. Ing- Christian Bruch menilai Indonesia adalah negara yang penting bagi Siemens Energy. 

Jadi, perusahaan ini ingin lebih mengoptimalkan peluang investasi yang ada di Indonesia.

Siemens Energy mendukung Pemerintah Indonesia tidak hanya mencari peluang bisnis untuk pasar domestik dan mancanegara.

"Kami ingin memberikan kontribusi pada pembangunan Indonesia, khususnya terkait dengan transisi energi hijau," ucapnya

Indonesia dinilai sebagai kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara terutama terkait dengan energi. 

"Kami akan menyusun peta jalan kerja sama antara Siemens Energy dengan Pemerintah Indonesia dalam mendorong transisi energi dan ke depannya bagaimana kita bisa menciptakan sumber energi yang tidak hanya ramah lingkungan tapi juga terjangkau oleh masyarakat luas," ungkap Christian.

Siemens Energy adalah divisi bisnis dari perusahaan teknologi global Siemens yang berfokus pada produk dan solusi di bidang pembangkitan, transmisi, dan distribusi energi.

Dengan begitu ke depan Indonesia dapat menjadi penggerak transisi energi pada wilayah Asia-Pasifik sebagai produsen untuk melayani pasar domestik dan pasar mancanegara. (ant/mau)