Begini Manfaat Bank Danamon Melakukan Digitalisasi di Bidang SDM

"Proses digitalisasi ini membuat kami berhasil memotong lebih dari 20% proses HR dan 64% proses manual, lalu menurunkan 70% keluhan dari karyawan, hingga membuat 30% proses yang memiliki added value diberdayakan kepada manajer atau karyawan kami sehingga bisa membuat keputusan," kata HR Digitalization Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk Handri Yustanto pada Sabtu (14/1/2023).
"Proses digitalisasi ini membuat kami berhasil memotong lebih dari 20% proses HR dan 64% proses manual, lalu menurunkan 70% keluhan dari karyawan, hingga membuat 30% proses yang memiliki added value diberdayakan kepada manajer atau karyawan kami sehingga bisa membuat keputusan," kata HR Digitalization Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk Handri Yustanto pada Sabtu (14/1/2023).

Gemapos.ID (Jakarta) - Bank Danamon memperoleh manfaat dari transformasi digital yang dilakukan dalam bidang manajemen sumber daya manusia (SDM).

"Proses digitalisasi ini membuat kami berhasil memotong lebih dari 20% proses HR dan 64% proses manual, lalu menurunkan 70% keluhan dari karyawan, hingga membuat 30% proses yang memiliki added value diberdayakan kepada manajer atau karyawan kami sehingga bisa membuat keputusan," kata HR Digitalization Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk Handri Yustanto pada Sabtu (14/1/2023). 

Sebelum masalah pengelolaan SDM sering muncul akibat data tersebar di berbagai sumber yang hanya bisa dikumpulkan secara manual. 

Selain itu teknologi informasi (TI) memberikan akses ke data yang sering memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan untuk diproses. 

“Secara keseluruhan, data sulit digunakan dan akhirnya diabaikan. Ketiadaan analisis terhadap data juga mengakibatkan HR mendapatkan gambaran yang tidak lengkap tentang tenaga kerja perusahaan dan tidak mampu bersikap proaktif." ujarnya. 

Transformasi digital yang diadopsi Bank Danamon guna mengoptimalisasi kombinasi data HR dan data bisnis untuk menentukan keputusan bisnis. 

Dalam hal ini, tim HR Bank Danamon tidak ingin sistem berhenti pada perekaman dan pengelolaan data SDM yang bersifat administratif. Namun, ini juga bisa mengelola big data yang kaya dan dinamis. 

Sejak 2017 Bank Danamon memercayai solusi SuccessFactors yang disediakan SAP Indonesia dan berfokus memanfaatkan produk digital untuk memberikan dampak nyata bagi perusahaan.

Managing Director SAP Indonesia Andreas Diantoro mengemukakan transformasi digital yang dilakukan Bank Danamon berhasil memaksimalkan cara kerja HR dan mempersiapkan SDM yang menjadi kunci utama dalam menghadapi perubahan.

"Kini, HR mendapat manfaat dari SAP SuccessFactors karena dilengkapi kemampuan cerdas untuk memberdayakan pengguna bisnis membuka potensi karena kemudahan penggunaan antarmuka (interface), dan mempersingkat waktu untuk menyiapkan lanskap sistem yang kompleks, dan menyelaraskan data dari berbagai sumber, sehingga memungkinkan pengguna bisnis melakukan analisis canggih dalam pengelolaan SDM berbasis data," ujarnya. 

Tantangan terbesar yang dihadapi dalam perusahaannya yakni mengelola perubahan dan cara berpikir dan beradaptasi kepada proses-proses yang terbaik dan terkini.

Jadi, HR perlu menggalang dukungan dari semua pemangku kepentingan dan mengedepankan kepemimpinan yang unggul untuk menggerakkan perubahan.

"Perubahan cara berpikir ini memang tidak mudah, sebab membutuhkan learning agility dan kemauan untuk learn, unlearn, serta re-learn sesuatu yang baru," ujarnya. 

Namun, tantangan itu tidak menghalangi komitmen menerapkan transformasi digital, justru Bank Danamon melihatnya sebagai proses belajar yang masih berjalan.

Dengan menjalankan proses transformasi digital yang masih berlangsung ini, Bank Danamon berharap dapat memberikan dampak yang berarti bagi perusahaan secara cepat. 

Bank Danamon sedang mempersiapkan proses digitalisasi dalam bidang HR lebih lanjut dalam kurun waktu setahun dua tahun ke depan.

"Kami sedang mendesain roadmap Strategic Initiative HR 2023-2024 yang salah satunya itu membangun data-driven yang memanfaatkan big data HR yang kaya dan dinamis untuk menggerakkan keputusan strategis terkait sumber daya manusia. Selain itu kita ingin bisa memanfaatkan data itu tidak hanya untuk business analysis tetapi juga people analysis," tuturnya. (ant/mau)