Gemapos.ID (Jakarta) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mau mengembangkan perekonomian Pulau Nias agar kondisi ekonomi pulau tersebut dapat segera terangkat. 

Keinginan ini telah dibicarakan dengan para pemimpin di daerah untuk pengembangan jangka panjang.

“Bagaimana bersama pemerintah pusat, kami melakukan pembangunan Nias ini secara menyeluruh. Jadi tidak parsial satu per satu. Ini yang akan disampaikan pimpinan daerah kepada Bapak Presiden sebagai prioritas pembangunan di Pulau Nias,” kata Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta pada Minggu (8/1/2023). 

Berbagai alternatif fungsi dapat diterapkan bagi Nias sebagai pusat wisata, seperti Labuan Bajo dan Mandalika, atau menjadi kawasan kelautan terpadu.

Pasalnya empat kabupaten di Nias tergolong tertinggal, termasuk jika dibandingkan kabupaten dan kota lain di Sumatera Utara (Sumut). 

"Kalau kita lihat sebagai bagian Provinsi Sumatera Utara, ada empat kabupaten diantaranya, yang terendah perekonomiannya ya di sini,” ucapnya. 

Sebelumnya, Erick Thohir memperoleh kehormatan dari masyarakat Pulau Nias, berupa pengakuan menjadi bagian dari Marga Zebua. Dari hal ini dia telah dianggap sebagai warga Pulau Nias.

Erick Thohir merasa ini sebuah kehormatan, sekaligus tanggung jawab untuk mendampingi masyarakat Nias agar segera terangkat kondisi perekonomiannya.

“Ini Karena itu, tidak mungkin kita meninggalkan saudara -saudara kita yang tertinggal di berbagai wilayah," ujarnya. 

Pemberian gelar adat Nias tersebut ditetapkan melalui musyawarah para tetua adat. Erick Thohir menyadari penyematan suatu gelar kehormatan, selalu beriringan dengan tanggung jawab dan darma bakti yang harus diemban serta dijaga. (ant/din)