Begini Pandangan Joe Biden Terhadap Perekonomian Amerika Serikat

"Kami satu-satunya negara di dunia yang keluar dari krisis lebih kuat dari yang kami alami,” kata Presiden AS, Joe Biden pada Kamis (5/1/2023).
"Kami satu-satunya negara di dunia yang keluar dari krisis lebih kuat dari yang kami alami,” kata Presiden AS, Joe Biden pada Kamis (5/1/2023).

Gemapos.ID (Jakarta) - Pemerimtah Amerika Serikat (AS) optimistis ‘titik cerah’ akan diperolehnya setelah melalui beberapa tahun yang sulit. Bahkan, dataran tinggi baru atau pertumbuhan yang stabil akan digapainya.

Meskipun, sejumlah ekonom, investor, dan pemimpin perusahaan memperingatkan resesi akan dialami oleh Paman Sam. 

"Kami satu-satunya negara di dunia yang keluar dari krisis lebih kuat dari yang kami alami,” kata Presiden AS, Joe Biden pada Kamis (5/1/2023). 

AS akan memperoleh investasi publik dan swasta sebesar US$3,5 triliun di bidang manufaktur dan teknologi. Capaian ini akan memperkuat ekonominya dan meningkatkan prospek perusahaan dan pekerja Amerika.

Apalagi, data baru-baru ini menunjukkan penurunan inflasi, pertumbuhan yang solid, dan pasar tenaga kerja yang Tangguh. Jadi, langkah penting untuk mengimplementasikan ratusan miliar dolar dalam pengeluaran federal yang terkandung dalam tiga undang-undang utama yang disahkan tahun lalu.

Fed Atlanta menyebutkan ekonomi AS diperkirakan tumbuh sebesar 3,8% pada kuartal IV  2022 dan indeks harga konsumen naik sebesar 0,1% pada November 2022. 

"Itu tidak berarti semuanya berakhir. Itu berarti kita memulai dengan awal yang sangat baik," katanya. 

Sebelumnya. Kepala International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva, mengatakan AS bisa menghindari kontraksi langsung yang dapat memukul sepertiga ekonomi dunia. 

Hal yang sama disampaikan Pemimpin Federal Reserve St Louis James Bullard menyampaikan risiko resesi AS telah turun dalam beberapa pekan terakhir. Namun, jika AS menghindari resesi, kemungkinan besar selisihnya akan tipis. 

Federal Reserve memprediksi pertumbuhan sebesar 0,5% pada 2023. 

Joe Biden menyambut baik rencana Komisi Perdagangan Federal AS, yang memberlakukan undang-undang antitrust, untuk melarang perusahaan mewajibkan pekerja menandatangani noncompete.

Selain itu beberapa perjanjian pembayaran pelatihan yang mencegah pekerja pergi untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

"Intinya adalah, saya yakin visi ekonomi kami berhasil, dan kami sedang dalam proses mengimplementasikan bagian pertama yang telah kami selesaikan dan kami akan melanjutkan," tuturnya. 

Indeks utama Wall Street ditutup 1% lebih atau lebih rendah, dengan bukti pasar tenaga kerja yang ketat menggerogoti harapan investor bahwa Federal Reserve dapat menghentikan siklus kenaikan suku bunga. (ant/din)