Pelindo Terminal Petikemas Antisipasi Cuaca Buruk, Ini berbagai Upayanya

"Dalam kondisi normal, terminal dapat menumpuk peti kemas setinggi enam lapis, tapi untuk saat ini seluruh terminal diinstruksikan untuk tidak menumpuk peti kemas lebih dari empat lapis," kata Corporate Secretary (Corsec) PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) Widyaswendra di Surabaya, Jawa Timur (Jatim) pada Senin (2/1/2022).
"Dalam kondisi normal, terminal dapat menumpuk peti kemas setinggi enam lapis, tapi untuk saat ini seluruh terminal diinstruksikan untuk tidak menumpuk peti kemas lebih dari empat lapis," kata Corporate Secretary (Corsec) PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) Widyaswendra di Surabaya, Jawa Timur (Jatim) pada Senin (2/1/2022).

Gemapos.ID (Jakarta) - Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) melakukan pembatasan penumpukan peti kemas di lingkungannya sebagai upaya mengantisipasi cuaca ekstrem seperti anginn kencang yang menerjang area setempat.

"Dalam kondisi normal, terminal dapat menumpuk peti kemas setinggi enam lapis, tapi untuk saat ini seluruh terminal diinstruksikan untuk tidak menumpuk peti kemas lebih dari empat lapis," kata Corporate Secretary (Corsec) PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) Widyaswendra di Surabaya, Jawa Timur (Jatim) pada Senin (2/1/2022). 

Pembatasan penumpukan peti kemas sudah menjadi prosedur perusahaan untuk meminimalkan kecelakaan kerja akibat cuaca buruk.

"Seluruh terminal saat ini siaga mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu terutama hujan deras yang disertai angin kencang. Selain itu, kami juga mengantisipasi luapan air laut (rob) yang masuk ke area terminal," ucapnya.

Selain itu operasional bongkar muat peti kemas di dermaga juga menyesuaikan dengan kecepatan angin di lokasi terminal.

Contohnya, kegiatan bongkar muat peti kemas di TPK New Makassar akan dihentikan ketika kecepatan angin sudah mencapai 20 meter per detik atau sekitar 40 knot.

Saat kecepatan angin mencapai kecepatan tersebut, seluruh personil diwajibkan segera meninggalkan alat bongkar dan memastikan rem badai sudah diaktifkan serta pin jangkar alat sudah dipasang.

Langkah ini juga mengantisipasi hujan deras dan angin kencang dan luapan air laut yang masuk ke area terminal (rob). Di dalam area TPK Semarang disiagakan 29 pompa air oleh SPTP untuk mengantisipasi air laut masuk ke area operasional terminal.

Hal lainnya adalah TPK Semarang melakukan rekayasa dengan menambah bantalan untuk menjaga peti kemas dengan posisi paling bawah agar aman dari genangan air.

"Kami rutin melakukan simulasi penanganan keadaan darurat, baik angin kencang maupun air rob, sehingga saat hal tersebut terjadi seluruh personil telah siap dan mengetahui tugas dan peran masing-masing," ucapnya. 

General Manager PT Tanto Intim Line Cabang Medan, Bustanul Arifin Siregar mengemukakan kondisi cuaca yang tidak menentu bisa mengganggu operasional kapal yang menuju atau meninggalkan TPK Belawan.

Hal tersebut akibat kapal yang beroperasi menuju pelabuhan utama di Sumatra Utara berukuran rata-rata 17.000 gross tonnage (GT). Hal itu tidak berpengaruh pada stabilitas kapal saat menghadapi cuaca di tengah luat.

"Kami ada tiga kedatangan kapal setiap minggu di TPK Belawan, dua kapal dari Jakarta dan satu kapal dari Surabaya. Sejauh ini tidak ada keterlambatan, semua masih sesuai jadwal sandar yang telah ditetapkan," ujarnya. (mam)