Begini Cara PLN Manfaatkan Limbah Pembakaran Batu Bara Selama Ini

"Kami mengolah FABA menjadi bahan baku pembangunan jalan, jembatan, paving untuk pencegah banjir, dan tetrapod untuk penahan abrasi," kata Direktur Utama (Dirut) PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo di Jakarta pada Sabtu (1/1/2023).
"Kami mengolah FABA menjadi bahan baku pembangunan jalan, jembatan, paving untuk pencegah banjir, dan tetrapod untuk penahan abrasi," kata Direktur Utama (Dirut) PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo di Jakarta pada Sabtu (1/1/2023).

Gemapos.ID (Jakarta) - Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan sebanyak 2,06 juta ton fly ash bottom ash/FABA (limbah pembakaran batu bara) diolahnya dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sampai November 2022.

Jika dibandingkan 2021 naik 134,6% dari 878.000 ton yang digunakan bagi  bahan baku infrastruktur publik di Indonesia. PLN telah memanfaatkan limbah pembakaran batu bara PLTU sejak 2019 dari 47 unit PLTU yang tersebar di Indonesia.

"Kami mengolah FABA menjadi bahan baku pembangunan jalan, jembatan, paving untuk pencegah banjir, dan tetrapod untuk penahan abrasi," kata Direktur Utama (Dirut) PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo di Jakarta pada Sabtu (1/1/2023). 

Dari limbah batubara telah dibangun PLN seperti jalan beton sepanjang 19,36 kilometer, 314.308 untuk stabilisasi lahan, 157 unit rumah, 1,8 juta paving batako, 300 UMKM, serta 600 tetrapod.

"Kini seluruh pembangkit PLN menjadi episentrum perbaikan lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat. Sehingga hadirnya pembangkit PLN tak hanya bisa menjadi sumber listrik tetapi juga mampu menggerakkan roda ekonomi di masyarakat," ucapnya. 

FABA telah menciptakan roda ekonomi baru berbasis kerakyatan dan menjadi kawasan wisata baru yang mendatangkan para turis, Jadi, ekonomi bergerak dan perempuan ikut terlibat menjadi pengelola wisata.

FABA telah dimanfaatkan masyarakat, UMKM, dan instansi setelah digolongkan sebagai limbah yang tidak mengandung bahan berbahaya dan beracun.

PLN membuka kesempatan kepada masyarakat yang ingin memanfaatkan FABA menjadi produk bernilai guna tinggi seperti campuran dalam industri konstruksi dan infrastruktur.

"Upaya yang kami lakukan ini merupakan komitmen perseroan terhadap prinsip environmental, social, and governance (ESG) dalam menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan," ucapnya. (adm)