Sejumlah Hal Ini Akan Dibahas dalam Konferensi Islam ke-2 ASEAN di Denpasar Lusa

"Insya Allah konferensi akan dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Dirjen Binmas Islam Kemenag) Kamaruddin Amin di Jakarta pada Senin (19/12/2022).
"Insya Allah konferensi akan dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Dirjen Binmas Islam Kemenag) Kamaruddin Amin di Jakarta pada Senin (19/12/2022).

Gemapos.ID (Jakarta) - Indonesia akan menggelar Konferensi Islam ke-2 tingkat ASEAN di Denpasar, Balo  pada 21 hingga 23 Desember 2022. Sebanyak 140 peserta diperkirakan hadir dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Arab Saudi.

Mereka merupakan ulama, akademisi, dan pimpinan organisasi massa (ormas) Islam di negara masing-masing.

"Insya Allah konferensi akan dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Dirjen Binmas Islam Kemenag) Kamaruddin Amin di Jakarta pada Senin (19/12/2022).

Kehadiran Arab Saudi dalam Konferensi Islam ke-2 tingkat ASEAN sebagai bentuk dalam acara ini melalui Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Kerajaan Arab Saudi. Tahun ini, konferensi mengangkat tema Khairu Umma.

Konferensi Islam ke-2 tingkat ASEAN akan membahas implementasi moderasi beragama dalam masyarakat Muslim dan upaya pencegahan ekstremisme dan intoleransi. 

Pengaruh kebijakan yang akan dihasilkan akan sangat berdampak terutama dalam implementasi moderasi beragama.

"Moderasi beragama menjadi jalan tengah bagi terciptanya kedamaian di tengah umat. Karenanya, moderasi beragama sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat," ujarnya.

Hal lain yang dibicarakannya adalah penguatan kerja sama dan sinergitas, serta mewaspadai ekstremitas dalam beragama dan berbudaya.

Selain itu tantangan ormas Islam dalam pemberdayaan umat di era digital, merawat harmoni sosial dalam masyarakat plural, dan visi pendidikan Islami.

"Kami juga akan mendiskusikan problematika keumatan dan mencari solusinya, serta menguatkan wawasan moderasi beragama dan implementasinya dalam kegiatan dakwah," ucapnya. (adm)