Kabar Terkini Impor Kedelai oleh Bulog Untuk Tahun Depan

"Sekarang kita sudah lego-lego dan sudah ada barangnya tetapi kepastian berangkatnya barangnya itu. Surat-suratnya itu belum bisa berangkat ke sini. Kan di sana harus ada karantina, harus ada persetujuan karantina dari sini," kata Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso di Jakarta pada Jumat (17/12/2022)
"Sekarang kita sudah lego-lego dan sudah ada barangnya tetapi kepastian berangkatnya barangnya itu. Surat-suratnya itu belum bisa berangkat ke sini. Kan di sana harus ada karantina, harus ada persetujuan karantina dari sini," kata Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso di Jakarta pada Jumat (17/12/2022)

Gemapos.ID (Jakarta) - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) mengimpor 350.000 ton kedelai, tapi sejumlah kendala masih dihadapinya seperti karantina.

"Sekarang kita sudah lego-lego dan sudah ada barangnya tetapi kepastian berangkatnya barangnya itu. Surat-suratnya itu belum bisa berangkat ke sini. Kan di sana harus ada karantina, harus ada persetujuan karantina dari sini," kata Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso di Jakarta pada Jumat (17/12/2022).

Impor kedelai sebesar 350.000 ton sesuai kebutuhan perajin tempe dan tahu yang sudah ditanyakannya secara langsung.

"Menjajaki sudah beberapa negara, kita standarnya cari terbaik buat para perjin tempe tahu hasil labnya dari beberapa negara," ujarnya. 

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Memdag) Zulkifli Hasan memerintahkan Bulog mengimpor 300.000 ton dan ditambah 50 ribu ton, sehingga itu berjumlah 350.000 ton akan masuk pada tahun depan. 

"Amerika kebanyakan," tuturnya.

Namun, Zulkifli Hasan mengemukakan impor kedelai akan berasal dari Afrika Selatan yang terkendala izin untuk karantina.

"Tinggal nunggu karantina sana selesai, mudah-mudahan Januari," ujarnya. 

Indonesia melakukan impor kedelai setiap tahun lantaran kebutuhan dalam negeri sebesar 3 juta ton tetapi produksi dalam negeri hanya bisa menghasilkan 500 ton sampai 750 ton per tahun. 

Langkah ini juga dilakukan pemerintah guna menekan harga kedelai. (dtf/moc)