Kemendes PDTT Sebut Ini Tentang Kondisi Desa di Indonesia Sepanjang 2022

"Di dalam implementasi SDGs Desa tahun 2022 ini, kalau kita lihat prioritas utama desa merujuk pada SDGs Desa tujuan pertama,” kata Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar.
"Di dalam implementasi SDGs Desa tahun 2022 ini, kalau kita lihat prioritas utama desa merujuk pada SDGs Desa tujuan pertama,” kata Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar.

Gemapos.ID (Jakarta) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menyebutkan hampir semua desa berupaya mencapai desa tanpa kemiskinan.

Hal ini merupakan tujuan prioritas sebagian besar desa berdasarkan hasil musyawarah masing-masing desa dalam implementasi capaian Sustainable Development Goals (SDGs) Desa

"Di dalam implementasi SDGs Desa tahun 2022 ini, kalau kita lihat prioritas utama desa merujuk pada SDGs Desa tujuan pertama,” kata Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar.

Hal ini disampaikannya dalam ‘Kaleidoskop Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi’ di Jakarta pada Kamis (15/12/2022). 

Prioritas kedua ingin dicapai desa-desa di Indonesia adalah desa tanpa kelaparan.

"SDGs Desa tujuan kedua itu kaitannya bicara tentang stunting," ujarnya.

Abdul Halim Iskandar meneruskan prioritas ketiga desa-desa di Indonesia yang ingin dicapai adalah desa sehat dan sejahtera. Kemudian, prioritas keempat adalah infrastruktur dan inovasi desa sesuai dengan kebutuhan.

"Infrastruktur dan inovasi desa sesuai kebutuhan, bukan sekadar membangun infrastruktur, tapi memang berdasarkan kebutuhan warga desa," katanya.

Dengan demikian, SDGs Desa dapat memenuhi sebuah idiom Think Globally Act Locally.

"Jadi berpikir global beraktivitas lokal. Jadi cara berpikirnya makro, tapi penanganannya berskala mikro, artinya pada level desa," katanya.

Berbagai upaya yang dilakukan desa melakukan implementasi SDGs Desa sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), yakni fokus dan detail supaya dicapai keberhasilannya. 

Sesuatu hal akan diperoleh berhasil jika dilakukan dengan fokus dan detail. 

"Jadi beberapa temuan kita, fokus yang dilakukan oleh desa pada tujuan-tujuan itu yang saya sebut fokus dan detail. Dan alhamdulillah pada hari ini data-data mikro di desa sudah semakin lengkap. Bahkan sudah pada level bacaan melalui dashboard," ujarnya.

Sementara itu Abdul Halim Iskandar juga memaparkan Indeks Desa Membangun (IDM) 2022 bagi desa berstatus mandiri sudah melampaui target RPJMN 2024.

Hal ini dilihat dari pencapaian desa berstatus mandiri sebanyak 6.238 yang melebihi target 5.000 desa.

“Hari ini kita sudah melampaui target RPJMN terkait dengan IDM Desa Membangun. RPJMN kita 2024,” tuturnya.

Untuk IDM kategori Desa Sangat Tertinggal tercatat berkurang 8.471 desa dari 13.453 menjadi 4.982 desa. Kemudian, IDM kategori Desa Tertinggal turun 24.008 desa dari 33.592 menjadi 9.584. 

Selanjutnya, kategori Desa Berkembang bertambah 11.020 desa atau dari 22.882 menjadi 33.902. Berikutnya, kategori Desa Maju bertambah 16.641 desa dari 3.608 menjadi 20.249, dan pada kategori Desa Mandiri bertambah 6.064 desa, dari 174 menjadi 6.238.

Abdul Halim Iskandar mengungkapkan status perkembangan 122 desa telah meningkat secara drastis dari Desa Sangat Tertinggal pada 2015 menjadi Desa Mandiri pada 2022. Sari jumlah ini terbanyak pada desa-desa di Kalimantan Barat, yakni sebanyak 67 desa.

Saat ini sudah tidak ada desa tertinggal dan desa sangat tertinggal di Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bangka Belitung.

“Ke depan nanti akan dikolaborasikan antara capaian IDM dengan capaian SDGs Desa,” ucapnya. (adm)