Merasa Dikerjai Wasit di BRI Liga 1, Persebaya Layangkan Protes

Bek Persebaya Surabaya, Leo Lelis, berhadapan dengan pemain Persik Kediri saat bertanding pada BRI Liga 1 2022/2023 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Selasa (13/12/2022). (Dok. Persebaya)
Bek Persebaya Surabaya, Leo Lelis, berhadapan dengan pemain Persik Kediri saat bertanding pada BRI Liga 1 2022/2023 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Selasa (13/12/2022). (Dok. Persebaya)

Gemapos.ID (Jakarta) - Persebaya Surabaya bakal mengajukan protes terkait kepemimpinan wasit BRI Liga 1 2022/2023. Mereka merasa sudah dua kali dirugikan oleh wasit hingga gagal mendulang kemenangan.

Masing-masing terjadi saat Persebaya kalah 1-2 dari Persib Bandung (10/12/2022) dan bermain imbang 1-1 melawan Persik Kediri (13/12/2022). Kasusnya sama, tidak diberi hadiah penalti meski sudah jelas terjadi pelanggaran.

Terbaru, tim berjulukan Bajul Ijo juga mengalami hal serupa melawan Persik pada BRI Liga1 2022/2023 pekan ke-14 lalu. Pertandingan itu bahkan jadi perbincangan lantaran keputusan wasit Ginanjar Rahman Latief menjadi sorotan dalam laga yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman.

“Kami akan lakukan protes, karena sudah sangat jelas sekali dua pertandingan kami selalu dirugikan,” kata Yahya Alkatiri, manajer Persebaya.

Akibat kegagalan menang pada dua laga, Persebaya masih terjebak di peringkat ke-10 dengan 17 poin. Mereka baru mengemas 17 poin berkat lima menang, dua seri, dan tujuh kekalahan dari total 14 pertandingan yang telah dilakoni.

Sebelumnya, pelatih persebaya, Aji Santoso, merasa timnya kerap mendapat keputusan yang tak adil dari wasit. Dia dirugikan keputusan wasit melawan Persib Bandung (10/12/2022), dengan tidak memberi penalti untuk dua pelanggaran.

Wasit yang bertugas saat itu adalah Armyn Dwi Suryathin. Persebaya juga sudah melayangkan protes atas buruknya kepemimpinan wasit dalam surat bernomor 130/PT.PI-XI/2022 ditandatangani manajer Persebaya, Yahya Alkatiri.

Aji Santoso juga merasa geram timnya kerap mendapat keputusan yang tak adil dari wasit.

“Saya tidak mengerti kenapa selalu Persebaya dikerjain. Padahal kami melakukan sepak bola bersih. Persebaya tidak macam-macam. Saya paling tidak suka kalau anak buah saya melakukan yang tidak adil,” ucapnya.(da)