Begini Target Kemenkop dan UKM Tentang Digitalisasi UKM pada 2024

"Peningkatan lebih dari dua kali lipat dibanding sebelum pandemi," kata Asisten Deputi Pembiayaan Wirausaha Kemenkop UKM Edhi Kusdiyarwoko di Jakarta pada Rabu (14/12/2022).
"Peningkatan lebih dari dua kali lipat dibanding sebelum pandemi," kata Asisten Deputi Pembiayaan Wirausaha Kemenkop UKM Edhi Kusdiyarwoko di Jakarta pada Rabu (14/12/2022).

Gemapos.ID (Jakarta) - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM) menyebutkan sekitar 20,5 juta UMKM telah beralih ke platform digital selama dua tahun terakhir sejak pandemic Covid-19. 

Angka ini naik dibandingkan 2022 dari 8 juta UMKM dibandingkan dua tahun lalu.

"Peningkatan lebih dari dua kali lipat dibanding sebelum pandemi," kata Asisten Deputi Pembiayaan Wirausaha Kemenkop UKM Edhi Kusdiyarwoko di Jakarta pada Rabu (14/12/2022).

Kesempatan digitalisasi mesti dimanfaatkan UMKM guna mendukung ekonomi digital yang diprediksi mencapai Rp 4.531 triliun pada 2030.

"Itu yang harus kita lakukan, jangan sampai diambil atau dilakukan oleh negara tetangga," ucapnya. 

Dari total 64 juta unit UMKM di Indonesia ditargetkan sebanyak 30 juta UMKM akan bergabung ke platform digital pada 2024.

Digitalisasi dinilai bisa meningkatkan skala bisnis UMKM, pemasaran produk, pencatatan keuangan, akses permodalan dan akses menuju pasar global.

Dari hal ini UMKM dapat mendukung pemulihan ekonomi setelah dilanda pandemic Covid-19. Usaha ini berkontribusi sebesar 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyerap 97% dari total tenaga kerja.

Kemenkop dan UKM memberikan porsi 70% dari program yang diadakan untuk pelaku UMKM, koperasi, anak muda dan perempuan.

Kementerian ini mendukung pembiayaan melalui berbagai pola seperti rencana kredit usaha rakyat berbasis klaster. 

Kemenkop dan UKM juga bekerja sama dengan kementerian, lembaga dan swasta untuk mengadakan pelatihan yang mendukung digitalisasi UMKM. (ant/mau)